Rabu, 07 Maret 2018

Mengenal dan Membahas Ladder Logic

Ladder Logic adalah metode pemrograman utama yang digunakan pada PLC. Ladder logic telah dikembangkan dengan berdasarkan logika relay. Keputusan untuk mempergunakan logika relay sangatlah pilihan yang tepat, sehingga tidak perlu mempelajari logika dasar lain yang tentunya tidak familier bagi pengguna dan praktisi automation.

Dalam control system terbaru yang modern termasuk penggunaan relay, tetapi masih jarang digunakan logika.

Relay adalah perangkat sederhana yang menggunakan medan magnet untuk mengendalikan terbuka dan tertutupnya switch. Ketiga tegangan dimasukkan ke koil relay maka akan menciptakan medan magnet pada inti koil. Medan magnet menarik switch logam kearahnya dan kontak akan bersentuhan.
Gambar 1
Gambar 1
  • Kontak yang menutup pada saat koil di beri tegangan biasa disebut open, sedangkan kontak yang terbuka saat koil diberi tegangan biasa di sebut energized.
  • Koil relay biasanya digambarkan dalam bentuk lingkaran dalam skema, sedangkan kontak outputnya di gambar sebagai garis sejajar.
  • Kontak yang terbuka ditunjukkan dengan dua garis sejajar dan akan terbuka (non-conducting) ketika tidak energized.
  • Kontak yang  tertutup ditunjukkan dengan dua garis sejajar dan garis diagonal yang melaluinya. Ketika kumparan input tidak ada kontak akan tertutup (conducting).
  • Relay digunakan untuk mengatur daya masuk melalui sebuah sakelar/switch ke daya masuk yang lain dengan menggunakan daya yang lainya lagi. Contoh pada gambar menunjukkan aplikasi sederhana sebuah relay.
  • Dalam gambar relay pertama disebelah kiri menggunakan NC (Normally Close) dan memungkinkan arus/daya mengalir hingga tegangan masuk ke input A.  Relay kedua adalah menggunakan NO (Normally Open) dan memutuskan tegangan untuk masuk ke B.

Gambar 2
  • Jika arus mengalir melalui relay kedua terlebih dahulu maka arus akan mengalir ke kumparan/koil ketiga dan menutup switch kea rah C. Sirkuit ini akan menjadi sebuah ladder logic. Hal ini bisa dibaca secara logis sebagai: C akan On jika A aktif dan B juga aktif.
  • Contoh pada gambar 2 menunjukkan seluruh system control hanya dengan logika. Ketika kita mempertimbangkan PLC ada input dan output. Gambar 3 menunjukkan representasi yang lebih lengkap dari sebuah PLC, dimana ada dua input dari push button.
  • Kita bayangkan input 24V mengaktifkan kumparan relay pada PLC, hal ini menyebabkan terjadi kontak pada C yang menghubungkan daya tegangan 115V dan menyalakan lampu.

Catatan: bahwa dalam kenyataannya di PLC input tidak merupakan relay, tetapi hanya outputnya.
  • Ladder logic dalam PLC sebenarnya adalah sebuah program computer dimana pengguna dapat dengan mudah mengubah dan menyimpan.
  • Perhatikan bahwa kedua push button adalah NO (Normally Open)tapi ladder logic dalam PLC memiliki satu kontak NO dan satu kontak NC. Jadi jangan berfikir bahwa ladder logic di PLC harus sesuai dengan input atau output.

Gambar 3
  • Banyak relay juga memiliki beberapa output (throw) dan ini memungkinkan output relay menjadi input secara bersamaan.
  • Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar 4 adalah contoh dari hal tersebut. Dalam rangkaian ini arus dapat mengalir melalui kedua cabang tersebut dalam sirkuit, melalui kontak A atau B.
  • Input B aka nada bila output B aktif. Jika B OFF dan A diberi masukkan maka B akan menyala. Jika B menyala maka input pada B akan menyala dan mempertahankan posisi terus menyala bahkan jika input A OFF. Setelah B dihidupkan output B tidak akan pernah akan mematikan.
Gambar 4


EmoticonEmoticon