Senin, 30 April 2018

Elektronika Daya

Definisi
Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis (Rashid, M,2008). Elektronika daya berkaitan dengan pengolahan atau pemrosesan energi listrik, yakni mengubah daya listrik dari satu bentuk kebentuk lainnya dengan mengendalikan atau memodifikasi bentuk tegangan atauarusnya menggunakan peranti elektronik (Singh, 2008). Ruang lingkup elektronika daya meliputi: Elektronika, Teori rangkaian listrik, Sistem kontrol, Elektromagnetika, Mesin – mesin listrik, Sistem tenaga listrik, Komponen semikonduktor dan komputer (Acha, E, 2002).

Sistem elektronika merupakan dasar utama pada aplikasi elektronika daya. Sistem elektronika akan membahas tentang peralatan elektronika yang terdiri dari semikonduktor dan komponen lainnya dalam suatu rangkaian elektronika. Untuk mempelejari elektronika daya diperlukan pemahaman terhadap materi rangkaian elektronika baik analog maupun digital.

Sistem Tenaga Listrik, objek utama dalam apliksasi elektronika daya dimana peralatan dan sistem yang memiliki daya (tegangan dan arus) listrik yang cukup besar. Oleh karena itu untuk lebih memahami elektronika daya diperlukan pemahaman yang baik terhadap sistem tenagalistrik.
Sistem Kontrol, aplikasi elektronika daya pada umumnya untuk melakukan pengontrolan aplikasi di industri. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik terhadap teknik dan sistem kontrol berbagai peralatan yang digunakan di industri. Contoh pengaturan yang paling sering ditemui adalah pengaturan kecepatan putar motor listrik, pengaturan torsi motor listrik, pengaturan kecepatan aliran (flow) minyak, gas, pengaturan temperature, pengaturan tekanan, pengaturan kecepatan conveyor, pengaturan gerakan peralatan di industri dan pengaturan-pengaturan parameter lainnya.

Sistem komputer aplikasi industri sekarang ini kebanyakan sudah terintegrasi dengan sistem komputer. Untuk melakukan pengaturan berbagai peralatan di industri dilakukan secara remote dan hasilnya dapat dimonitor dengan tampilan yang terintegrasi dengan database yang dioleh dalam komputer.

Konversi Daya
Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbeda-beda, yaitu penyearah, DC chopper, inverter, dan AC-AC konverter.
  1. Penyearah: berfungsi menyearahkan listrik arus bolak-balik menjadi listrik arus searah.
  2. DC Choper: dikenal juga dengan istilah DC-DC konverter. Listrik arus searah diubah dalam menjadi arus searah dengan besaran yang berbeda.
  3. Inverter: yaitu mengubah listrik arus searah menjadi listrik arus bolakbalik pada tegangan dan frekuensi yang dapat diatur.
  4. AC-AC Konverter: yaitu mengubah energi listrik arus bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi tertentu menjadi arus bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi yang lain. Ada dua jenis konverter AC, yaitu pengatur tegangan AC (tegangan berubah,frekuensi konstan) dan cycloconverter (tegangan dan frekuensi dapat diatur).

Komponen Elektronika Daya

  • Dioda



  • Transistor



  • Thyristor



  • IGBT ( Insulated Gate Bipolar Transistor)



Aplikasi Elektronika Daya
Aplikasi dari elektronika daya misalnya sebagai pengendali tegangan AC, pengendalian dimer,dan aplikasi IGBT untuk inverter .

Pengendali Tegangan AC
Teknik pengontrolan fasa memberikan kemudahan dalam sistem pengendalian AC. Pengendali tegangan saluran AC digunakan untuk mengubah-ubah harga rms tegangan AC yang dicatukan ke beban dengan menggunakan Thyristor sebagai sakelar. Penggunaan alat ini antara lain, meliputi:
  • Kontrol penerangan 290
  • Kontrol alat-alat pemanas
  • Kontrol kecepatan motor induksi

Pengendalian Dimer
Pengendalian yang bisa dilakukan dengan menggunakan metoda ini hanya terbatas pada beban fasa satu saja. Untuk beban yang lebih besar,metode pengendalian, kemudian dikembangkan lagi menggunakan sistem fasa tiga, baik yang setengah gelombang maupun gelombang penuh (rangkaian jembatan).

Aplikasi IGBT untuk Konverter
Rangkaian Cycloconverter di mana tegangan AC 3 phasa disearahkan menjadi tegangan DC oleh enam buah Diode. Selanjutnya sembilan buah IGBT membentuk konfigurasi yang akan menghasilkan tegangan AC 3 phasa dengan tegangan dan frekuensi yang dapat diatur, dengan mengatur waktu ON oleh generator PWM. Rangkaian VVVF ini dipakai pada KRL merk HOLEC di Jabotabek.

Kamis, 26 April 2018

Aplikasi RFID Pada Sistem Keamanan

Untuk pemanfaatan RFID untuk aplikasi sistem keamanan, terdapat beberapa macam arsitektur yang dapat digunakan.

Aplikasi RFID Pada Sistem Keamanan

Sistem Fixed Code
Sistem ini merupakan sistem paling simpel yang paling sering digunakan. Kode senantiasa yang tersimpan di tag RFID dibaca dan dibandingkan bersama dengan kode yang tersimpan database. Untuk keperluan ini dapat digunakan tag RFID yang hanya dapat ditulis satu kali saja dan belum diprogram sama sekali. User dapat memprogram sendiri tag tersebut. Kelemahannya adalah user dapat menyebabkan copy dari tag RFID yang tidak dapat dibedakan oleh sistem keamanan. Tersedia pula tag RFID yang hanya dapat dibaca, dan udah diprogram pada sistem produksi bersama dengan nomer identifikasi yang unik. Sistem ini tidak memungkinkan pembuatan copy dari tag RFID. Sistem yang simpel ini tingkat keamanannya paling rendah.

Sistem Rolling Code
Beroperasi bersama dengan cara sama bersama dengan sistem Fixed Code, bakal namun kode rahasia pada tag RFID hanya berlaku pada periode saat tertentu. Pembaca RFID pada sistem ini perlu membawa kebolehan untuk menulis tag RFID. Tag RFID yang digunakan perlu dapat diprogram berkali-kali. Jadinya tiap-tiap terjadi sistem identifikasi maka sistem keamanan bakal membuat perubahan kode rahasia yang tersedia pada tag RFID, dan bakal menggunakan kode rahasia berikut untuk sistem identifikasi selanjutnya.

Sistem ini beri tambahan tingkat keamanan yang lebih baik, namun yang perlu dipertimbangkan adalah sistem sinkronikasi kode rahasia.

Sistem Proteksi Dengan Password
Sistem autentifikasi mutual yang simpel dapat disediakan oleh sistem RFID bersama dengan proteksi password. Data rahasia pada tag RFID hanya bakal ditransmisikan setelah Pembaca RFID mengirimkan knowledge berupa password yang sesuai untuk dapat menyatakan keabsahan pembaca RFID. Panjang dari password dapat bervariasi sesuai bersama dengan kebutuhan tingkat keamanan.

Password kebanyakan ditransmisikan dalam plain text. Waktu untuk menduga password bervariasi antar beberapa menit sampai beberapa tahun bergantung dari panjang dari password.

Untuk sistem keamanan bersama dengan banyak pengguna bersama dengan password berbeda, mempunyai keterbatasan yakni yakni total saat komunikasi yang amat lama, sebab pembaca RFID perlu menduga password dari database yang tersedia.

Sistem Kombinasi Rolling Code dan Password
Merupakan sistem kombinasi bersama dengan fasilitas kode rahasia berubah-ubah dan password untuk melindungi kode rahasia yang tersimpan dalam tag RFID. Isu yang kronis dari sistem ini adalah saat komunikasi dan sinkronisasi password. Dengan sistem ini bakal beri tambahan tingkat keamanan yang tinggi. 

Jumat, 20 April 2018

Jenis Colokan Listrik dan Socket Listrik

Untuk menghubungkan peralatan listrik bersama dengan sumber energi listrik AC (arus bolak-balik), diperlukan suatu komponen listrik yang kebanyakan kita sebut bersama dengan Colokan Listrik atau dalam bhs Inggris disebut bersama dengan Electric Plug dan pasangannya Soket Listrik yang dalam bhs Inggrisnya disebut bersama dengan Electrical Socket.  Colokan Listrik atau Electrical Plug adalah sebuah penghubung yang dapat dimasukan ke Soket sumber listrik. Sedangkan Soket Listrik (Electrical Socket) adalah titk penghubung antara peralatan listrik bersama dengan sumber listrik arus bolak-balik (AC) ketika Colokan listrik dicolokan ke soket listrik tersebut.

Setiap negara memiliki standar Colokan dan Socket listrik yang berbeda-beda. Namun pada umumnya, Colokan Listrik dan Soket Listrik ini dapat dibedakan menjadi 14 model berdasarkan standarisasi berasal dari  International Electrotechnical Commission. International Electrotechnical Commission yang disingkat bersama dengan IEC adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang buat persiapan dan mempublikasikan standar internasional untuk seluruh teknologi elektronika dan kelistrikan.

Jenis-jenis Colokan Listrik dan Soket Listrik
Berikut ini adalah 14 model atau Tipe Colokan Listrik dan Soket Listrik yang telah distandarisasi oleh IEC dan daftar negara yang memanfaatkan model colokan listrik dan soket listrik yang bersangkutan dan juga standard tegangan dan Frekuensi Listrik yang digunakan.


Dari Tabel International Electrotechnical Commission (IEC) tersebut dapat diamati bahwa standar sumber tegangan listrik AC (bolak-balik) yang digunakan oleh negara-negara di dunia ini adalah berkisar diantara 110V hingga 240V bersama dengan Frekuensi Listrik 50Hz dan 60Hz. Ada negara yang memanfaatkan standar Tipe Colokan dan Socket yang sama, ada terhitung yang berbeda. Sebagai contoh, Indonesia memanfaatkan Colokan Listrik (AC Plug) dan Soket model C dan model F bersama dengan sumber tegangan listrik AC 220V dan Frekuensi 50Hz, namun China terhitung menggunak standar sumber tegangan listrik yang mirip namun China memanfaatkan Colokan Tipe Colokan dan Soket Tipe A, C dan I. 

Kamis, 19 April 2018

Sel Surya (Solar Cell), Pengertian dan Prinsip Kerjanya

Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang sanggup mengubah kekuatan cahaya matahari menjadi kekuatan listrik dengan gunakan komitmen pengaruh Photovoltaic. Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana munculnya tegangan listrik dikarenakan ada hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan proses padatan atau cairan pas memperoleh kekuatan cahaya. Oleh dikarenakan itu, Sel Surya atau Solar Cell sering disebut terhitung dengan Sel Photovoltaic (PV). Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri Becquerel terhadap tahun 1839.

Arus listrik timbul dikarenakan ada kekuatan foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil membebaskan elektron-elektron didalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P untuk mengalir. Sama layaknya Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini terhitung mempunyai kaki Positif dan kaki Negatif yang mengakses ke urutan atau perangkat yang memerlukan sumber listrik.

Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang mempunyai permukaan yang terlampau besar. Permukaan luas Sel Surya berikut menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus yang lebih kuat berasal dari Dioda Foto terhadap umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang terbuat berasal dari bahan semikonduktor silikon sanggup menghasilkan tegangan setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A pas terkena (expose) cahaya matahari.

Saat ini, sudah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke bermacam macam penggunaan. Mulai berasal dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke pembangkit listrik dan apalagi sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang mengorbit Bumi kita.

Struktur Dasar dan Simbol Sel Surya (Solar Cell)
Berikut ini adalah Struktur Dasar, Bentuk dan Simbol Sel Surya (Solar Cell).


Prinsip Kerja Sel Surya (Solar Cell)
Sinar Matahari terdiri berasal dari partikel terlampau kecil yang disebut dengan Foton. Ketika terkena cahaya Matahari, Foton yang merupakan partikel cahaya Matahari berikut meghantam atom semikonduktor silikon Sel Surya agar menyebabkan kekuatan yang memadai besar untuk mengantarai elektron berasal dari struktur atomnya.  Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-) berikut bakal bebas bergerak terhadap daerah pita konduksi berasal dari material semikonduktor. Atom yang kehilangan Elektron berikut bakal berlangsung kekosongan terhadap strukturnya, kekosongan berikut dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+).

Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type). Sedangkan daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima (Acceptor) elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type).

Di persimpangan daerah Positif dan Negatif (PN Junction), bakal menyebabkan kekuatan yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron bakal bergerak jauhi daerah Negatif sedangkan Hole bakal bergerak jauhi daerah Positif. Ketika diberikan sebuah beban bersifat lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif (PN Junction) ini, maka bakal menyebabkan Arus Listrik.

Rangkaian Seri dan Paralel Sel Surya (Solar Cell)
Seperti Baterai, Sel Surya terhitung sanggup dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada umumnya, tiap-tiap Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus listrik sebesar 0,1A terhadap pas terima cahaya cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai, Sel Surya yang dirangkai secara Seri bakal menaikkan Tegangan (Voltage) sedangkan Sel Surya yang dirangkai secara Paralel bakal menaikkan Arus (Current). 


Rabu, 18 April 2018

Mengukur Komponen Elektronika dengan Multimeter

Dengan pakai multimeter atau multitester atau avometer, kamu bisa melakukan pengukuran pada komponen elektronika. Multimeter atau multitester atau avometer merupakan alat yang bisa digunakan untuk mengukur arus listrik, tegangan, dan hambatan.

Terdapat dua model multimeter atau multitester atau avometer yang biasa kami kenal, yaitu analog dan digital. Saat ini multimeter digital lebih banyak digunakan dikarenakan diakui lebih mudah dan presisi. Seiring perkembangannya, multimeter tak cuma bisa digunakan untuk mengukuran arus listrik, tegangan, dan halangan saja, tetapi terhitung bisa digunakan untuk mengukur kapasitansi, frekuensi, hingga bersama dengan induksi.

Mengukur Komponen Elektronika dengan Multimeter

Cara Mengukur Komponen Elektronika
Multimeter sendiri terdiri atas tiga bagian penting, yaitu display sebagai penampil nilai, saklar selektor untuk pengaturan, dan probe sebagai penghubung komponen yang hendak diuruk. Berikut ini adalah cara mengukur sebagian komponen elektronika pakai multimeter atau multitester atau avometer.

1. Cara Mengukur Dioda bersama dengan Multimeter
  • Pertama-tama atur saklar multimeter pada posisi OHM (Ω) x100 atau x1k
  • Hubungkan probe merah pada kaki katoda (kaki yang ada gelangnya)
  • Hubungkan terhitung probe hitam pada kaki anoda
  • Lihat display multimeter, maka jarum dapat bergerak ke kanan jikalau kamu pakai multimeter analog. Namun jikalau kamu pakai multimeter digital, dapat segera nampak angka tertentu
  • Untuk tahu dioda rusak atau tidak, silahkan balik probe merah ke kaki anoda dan probe hitam ke kaki katoda
  • Jika jarum display multimeter bergerak, berarti barangkali dioda telah rusak

2. Cara Mengukur Transistor bersama dengan Multimeter

Transistor PNP
  • Jika kamu pakai multimeter digital, pertama-tama atur posisi saklar ke gambar dioda
  • Setelah itu pertalian probe hitam pada kaki basis (B), dan probe merah pada kaki emitor (E)
  • Jika display perlihatkan angka tertentu, berarti transistor dalam situasi baik
  • Untuk tahu transistor PNP rusak atau tidak, salahkan pertalian probe merah pada kaki kolektor (C)
  • Jika display perlihatkan angka tertentu, berarti barangkali transistor dalam situasi yang baik

Transistor NPN
  • Jika kamu pakai multimeter digital, pertama-tama atur posisi saklar ke gambar dioda
  • Setelah itu pertalian probe hitam pada kaki basis (B), dan probe merah pada kaki emitor (E)
  • Jika display perlihatkan angka tertentu, berarti transistor dalam situasi baik
  • Untuk tahu transistor PNP rusak atau tidak, salahkan pertalian probe hitam pada kaki kolektor (C)
  • Jika display perlihatkan angka tertentu, berarti barangkali transistor dalam situasi yang baik

3. Cara Mengukur Kapasitor bersama dengan Multimeter
  • Pertama-tama atur saklar selektor pada multimeter ke posisi kapasitor
  • Setelah itu hubungkan probe merah dan hitam ke kaki-kaki kapasitor
  • Lihat display pada multimeter

4. Cara Mengukur Resistor bersama dengan Multimeter
  • Pertama-tama atur posisi saklar multimeter ke posisi OHM
  • Setelah itu pertalian probe merah dan hitam ke kaki-kaki resistor
  • Lihat display pada multimeter

Sekian Info perihal cara mengukur komponen elektronika pakai multimeter atau multitester atau avometer. Semoga Info tadi bisa menambahkan manfaat 

Selasa, 10 April 2018

Membuat Power Bank Sendiri di Rumah

Gawai memudahkan kami untuk berjumpa bersama dengan siapa pun dan apa pun tanpa mesti singgah atau berjumpa. Kebutuhan bakal gawai secara tidak segera membuatmu makin butuh juga pada charger atau sumber energi yang enteng kamu bawa ke sana-ke mari (karena baterai gawai tidak bakal tahan 24 jam) dan power bank sebagai penambah energi baterai cadangan merupakan pilihan tepat. Pada perjumpaan kali ini, aku bakal mengulas rangkaian power bank yang barangkali kamu ingin membuatnya di rumah.

RANGKAIAN POWER BANK
DAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUAT POWER BANK
Power bank merupakan pengisi energi baterai gawai atau smartphone yang memiliki bentuk portabel dan enteng kamu bawa ke mana saja. Alat ini bisa kamu memanfaatkan di saat keadaan sedang mendesak supaya gawaimu yang kehabisan energi bisa di-charger. menyediakan rangkaian IC Regulator LM7805 bersama dengan output tegangan sebesar 5 volt., supaya tetap berjalan semestinya. Pemilihan tegangan output 5 volt selanjutnya sebab didalam proses pengisian energi baterai membutuhkan tegangan yang lebih tinggi berasal dari tegangan yang diisi.

Sekarang banyak kok yang memicu power bank ini sendiri, hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian label power bank yang dijual di beberapa toko bersama dengan tenaga atau energi yang diberikan pada gawai. Bila kamu pernah mengalaminya: tertipu, maka membaca alternatif yang pas adalah membuat sendiri. Pada artikel ini kamu bakal mendapatkan langkah memicu powerbank, bersama dengan energi sesuai keinginanmu.

KOMPONEN RANGKAIAN POWER BANK
Di bawah ini bakal saya berikan Info lengkap tentang rangkaian power bank bernilai murah. Sewaktu kamu ingin merakit komponen power bank, aku rekomendasikan serapi barangkali supaya tampilannya nampak menarik. Bila perlu, kamu mesti memicu atau belanja wadah tersendiri supaya kesanya bagus. Soal output, kamu bisa memanfaatkan kepala USB female dan untuk menghubungkan ke gawai atau smartphone, memanfaatkan kabel USB. Silakan cermati gambar dibawah ini


DAFTAR KOMPONEN:
BT1: battery bersama dengan output 7,4 Volt
C2: kapasitor 1000uF/ 16V
C3: kapasitor 470uF/ 16V
R1: resistor 150 ohm
D1: lampu LED
U1: IC LM 7805 


Senin, 09 April 2018

Pengertian dan Fungsi Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri berasal dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menjalankan Kontak Saklar sehingga bersama dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, bersama dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA dapat menggerakan Armature Relay (yang bermanfaat sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Gambar Bentuk dan Simbol Relay
Dibawah ini adalah gambar wujud Relay dan Simbol Relay yang sering ditemukan di Rangkaian Elektronika.



Prinsip Kerja Relay
Pada dasarnya, Relay terdiri berasal dari 4 komponen dasar  yaitu :
  1. Electromagnet (Coil)
  2. Armature
  3. Switch Contact Point (Saklar)
  4. Spring

Berikut ini merupakan gambar berasal dari bagian-bagian Relay:


Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri berasal dari 2 tipe yaitu :
  • Normally Close (NC) yaitu keadaan awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
  • Normally Open (NO) yaitu keadaan awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang bermanfaat untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul type Elektromagnet yang sesudah itu menarik Armature untuk bergeser berasal dari Posisi pada mulanya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga jadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). 

Posisi dimana Armature selanjutnya berada pada mulanya (NC) akan jadi OPEN atau tidak terhubung. Pada sementara tidak dialiri arus listrik, Armature akan ulang ulang ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close terhadap umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

Arti Pole dan Throw terhadap Relay
Karena Relay merupakan salah satu tipe berasal dari Saklar, maka arti Pole dan Throw yang dipakai di dalam Saklar terhitung berlaku terhadap Relay. Berikut ini adalah penjelasan singkat perihal Istilah Pole and Throw :
  • Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay
  • Throw : Banyaknya keadaan yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan kuantitas Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan jadi :
  • Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini punya 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya ulang untuk Coil.
  • Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini punya 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya ulang untuk Coil.
  • Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini punya 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri berasal dari 2 Pasang Terminal Saklar sedang 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
  • Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini punya Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pakai Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
  • Selain Golongan Relay diatas, terkandung terhitung Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi berasal dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.

Untuk lebih tahu perihal Penggolongan Relay berdasarkan Jumlah Pole dan Throw, silahkan lihat gambar di bawah ini


Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang udah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
  1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
  2. Relay digunakan untuk memberi tambahan Fungsi penundaan sementara (Time Delay Function)
  3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi bersama dengan perlindungan berasal dari Signal Tegangan rendah.
  4. Ada terhitung Relay yang bermanfaat untuk menjaga Motor ataupun komponen lainnya berasal dari berlebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short). 

Kamis, 05 April 2018

Troubleshooting Sendiri Masalah Listrik di Rumah


A. LAMPU ATAU STOP KONTAK MATI :
1.     Cek bohlam dan armatur lampu
Pada waktu lampu tiba-tiba mati maka cara pertama yang kami jalankan adalah cek bohlam lampu baik itu lampu PLS, PLC ataupun halogen. Pastikan bahwa lampu tidak mati atau rusak. Untuk armatur atau fiting lampu di pastikan bahwa tegangan / strum 220 V pada + dan – masuk terhadap fiting lampu. Silahkan menggunakan tespen.
2.     Cek kabel listrik
Pastikan bahwa kabel listrik jadi berasal dari titik lampu hingga saklar dan panel listrik di dalam keadaan aman.
3.     Cek saklar atau stop kontak
Buka saklar atau stop kontak berasal dari inbowdusnya dan pastikan kontak nya tidak terbakar.
4.     Cek Panel listrik
 
Troubleshooting Sendiri Penanganan Masalah Listrik di Rumah
Troubleshooting Sendiri Masalah Listrik di Rumah


B. LAMPU ATAU STOP KONTAK MATI :
1.     Cek bohlam dan armatur lampu
Pada waktu lampu tiba-tiba mati maka cara pertama yang kami jalankan adalah cek bohlam lampu baik itu lampu PLS, PLC ataupun halogen. Pastikan bahwa lampu tidak mati atau rusak. Untuk armatur atau fiting lampu di pastikan bahwa tegangan / strum 220 V pada + dan – masuk terhadap fiting lampu. Silahkan menggunakan tespen.
2.     Cek kabel listrik
Pastikan bahwa kabel listrik jadi berasal dari titik lampu hingga saklar dan panel listrik di dalam keadaan aman.
3.     Cek saklar atau stop kontak
Buka saklar atau stop kontak berasal dari inbowdusnya dan pastikan kontak nya tidak terbakar.
4.     Cek Panel listrik
Silahkan buka panel listrik dan pastikan MCB di dalam keadaan ON.

C. PERCIKAN API ATAU KEBAKARAN
Masalah :
1.     Fuse atau sekring tidak berfungsi.
2.     Ukuran kabel tidak sesuai bersama dengan beban yang di tanggung.
3.     Kelalaian pemanfaatan peralatan listrik (seterika lupa di cabut kabelnya )
Pencegahan /perawatan dan perbaikan :
1.     Tidak memengaruhi bagian pengaman (sekring)
2.     Tidak mengganti patron lebur bersama dengan kawat sembarangan.
3.   Periksa semua bagian instalasi mungkin ada kabel yang tidak mencukupi standar. Apabila ada ganti bersama dengan yang baru dan mencukupi standar
4.  Untuk ruangan yang senantiasa digunakan oleh alat pemanas atau alat-alat yang berdaya besar hendaknya dipasang pengaman tersendiri.

D. PANAS PADA ARMATUR LAMPU STOP KONTAK FITING ATAU SEKRING
Masalah :
1.   Luas penampang Kabel listrik terlalu kecil tidak sesuai bersama dengan kekuatan yang terpasang.
2.    Ada kelanjutan tidak bagus nempelnya, terhadap saluran dekat komponen tersebut
Pencegahan /perawatan dan perbaikan :
1.     Jangan jalankan penyambungan diluar kotak sambung. Apalagi kelanjutan terhadap pipa.
2.     Periksa semua kabel yang masuk terhadap komponen yang panas, juga membuka
kabel yang masuk terhadap pipa.
3.     Ganti kabel yang terdapat kelanjutan diutamakan dekat komponen yang panas
4.   Apabila tidak diketemukan kelanjutan periksa luas penampang kabel yang masuk terhadap komponen yang panas apakah mencukupi syarat.


E. PERCIKAN API ATAU KEBAKARAN
Masalah :
1.     Fuse atau sekring tidak berfungsi.
2.     Ukuran kabel tidak sesuai bersama dengan beban yang di tanggung.
3.     Kelalaian pemanfaatan peralatan listrik (seterika lupa di cabut kabelnya )

Pencegahan /perawatan dan perbaikan :
1.     Tidak memengaruhi bagian pengaman (sekring)
2.     Tidak mengganti patron lebur bersama dengan kawat sembarangan.
3.    Periksa semua bagian instalasi mungkin ada kabel yang tidak mencukupi standar. Apabila ada ganti bersama dengan yang baru dan mencukupi standar
4.  Untuk ruangan yang senantiasa digunakan oleh alat pemanas atau alat-alat yang berdaya besar hendaknya dipasang pengaman tersendiri.

F. PANAS PADA ARMATUR LAMPU STOP KONTAK FITING ATAU SEKRING
Masalah :
1.   Luas penampang Kabel listrik terlalu kecil tidak sesuai bersama dengan kekuatan yang terpasang.
2.     Ada kelanjutan tidak bagus nempelnya, terhadap saluran dekat komponen tersebut

Pencegahan /perawatan dan perbaikan :
1.     Jangan jalankan penyambungan diluar kotak sambung. Apalagi kelanjutan terhadap pipa.
2.     Periksa semua kabel yang masuk terhadap komponen yang panas, juga membuka
kabel yang masuk terhadap pipa.
3.    Ganti kabel yang terdapat kelanjutan diutamakan dekat komponen yang panas
4.  Apabila tidak diketemukan kelanjutan periksa luas penampang kabel yang masuk terhadap komponen yang panas apakah mencukupi syarat. 


Penyebab MCB sering turun (Jeglek)

Sebelumnya, mari kita pahami fungsi dasar dari perlunya keberadaan MCB di rumah. Mini Circuit Breaker, sebutan kepanjangan dari MCB, berfungsi hanya untuk menghalangi penggunaan energi sebagaimana golongan pelanggan yang kita ingin berdasarkan ketentuan yang diberlakukan oleh PLN.

Sehingga, jika MCB di rumah drop, umumnya dari kita punyai kesimpulan bahwa penggunaan energi listrik udah melebihi batas kapasitas yang diperkenankan untuk sanggup digunakan sebagaimana golongan pelanggan yang kita miliki. Dan kesimpulan itu memang benar demikian adanya.

Pada prakteknya juga begitu. Penyebab MCB drop adalah peredaran arus listrik di jaringan kabel listrik di rumah kita udah melebihi batas kapasitas MCB yang terpasang di meteran PLN. Hal yang kerap menjadi pertanyaan bagi kita adalah mengapa sanggup berjalan situasi layaknya itu?


Penyebab energi listrik melebihi kapasitas MCB
Apa penyebab energi listrik (Watt) di jaringan kabel sanggup melebihi kapasitas MCB?
Secara umum, kecenderungan terbesar berjalan pada perangkat elektronik / listrik yang mengkonsumsi energi melebihi kapasitasnya sementara awal dinyalakan (start up). Namun demikian, ada sebagian situasi di luar itu yang sanggup mengakibatkan MCB drop.

Di bawah ini, saya coba mendefinisikan sebagian garis besar yang jika sanggup mendekati gambaran dari kemungkinan tersebut.

1. Total penggunaan energi di atas kapasitas MCB
Tidak senantiasa kita menyimak berapa banyak perangkat elektronik / listrik yang dalam situasi menyala kala sementara berada di rumah. Ketika total mengkonsumsi energi dari para perangkat berikut udah mendekati batas kapasitas MCB, maka perangkat apa pun yang hendak kita nyalakan seterusnya sanggup mengakibatkan MCB drop.

Sehingga, meski pada umumnya masalah ini kerap berjalan sementara hendak menyalakan perangkat berdaya listrik besar, menyalakan perangkat berdaya listrik kecil pun (sebenarnya) sanggup menjadi penyebab MCB drop.

2. Pemadaman listrik
Pemadaman listrik sanggup juga menjadi penyebab MCB drop. Terjadinya bukan sementara listrik dalam situasi sedang padam, tapi kala listrik hendak kembali menyala. Voltase listrik sementara listrik kembali menyala setelah pemadaman, tidak senantiasa dalam situasi default / seharusnya.

Misalnya : voltase listrik terpasang di rumah adalah 220 Volt. Ini yang dinamakan voltase dalam situasi default / seharusnya. Ketika listrik kembali menyala setelah pemadaman, ada kemungkinan voltase yang turut menyertainya tidak sebesar 220 Volt (default). Bisa punya nilai lebih tinggi ataupun tidak cukup dari default-nya.

Seandainya listrik kembali menyala dalam situasi voltase lebih tinggi dari default-nya dan (di sementara yang sama) ada satu / sebagian perangkat yang situasi switch-nya sedang dalam posisi ON, kemungkinan besar MCB dapat drop.

Pada rumah yang udah terpasang stabilizer, pengaruh voltase demikian dapat pertama kali berkenaan stabilizer. Seandainya situasi voltase yang berjalan diluar batas atas toleransi stabilizer, maka MCB dapat drop.

3. Telah berjalan arus pendek
Selain ke-2 hal di atas, MCB drop sanggup juga disebabkan sebab arus pendek (korsleting). Ada sebagian hal yang sanggup menyebabkan korsleting, diantaranya : pelapukan pada pembungkus kabel, situasi perangkat yang kadaluarsa, situasi perangkat yang kotor berdebu dan situasi perangkat yang dulu terjatuh.

Apakah korsleting juga menjadikan energi (Watt) di jaringan kabel listrik bertambah? Bisa dikatakan demikian.

Kita dapat bersama cepat sanggup mempelajari langkah mencegah dan menanggulangi dua situasi pertama yang diekspresikan di atas. Tetapi, tidak sama bersama situasi ketiga. Seringkali kita dihadapkan bersama jalur buntu dalam mendapatkan dan pilih penyebab munculnya situasi tersebut.

Penyebab energi listrik melebihi kapasitas MCB.

Tindakan apa yang harus dilakukan…???
Agar sanggup meraba penyebab yang menyebabkan kemungkinan terjadinya arus pendek, kita harus menyiapkan langkah untuk menelusurinya.

Langkah awal yang harus dijalankan adalah menegaskan switch dari seluruh perangkat elektronik dalam posisi OFF tiap-tiap setelah berjalan MCB drop. Lalu, mengikuti langkah seterusnya cocok situasi rumah layaknya di bawah ini :

1. Rumah tanpa stabilizer
Seandainya MCB kembali drop kala dinaikkan, ada kemungkinan tidak benar satu perangkat elektronik yang tersambung bersama stopkontak (meskipun switch perangkat udah pada posisi OFF) menjadi penyebab munculnya arus pendek.

Untuk lebih menegaskan bahwa penyebabnya adalah perangkat elektronik, cabut steker seluruh perangkat dari stopkontak, lalu kembali nyalakan MCB.

Jika MCB kembali drop setelah situasi seluruh steker perangkat elektronik udah terlepas dari stopkontak, maka tersangka utamanya bukan pada perangkat elektronik. Melainkan munculnya arus pendek dari jaringan kabel listrik.

Jika steker perangkat elektronik udah kembali ditancapkan ke stopkontak dan MCB kembali drop sementara tidak benar satu perangkat dinyalakan, maka tersangka utama penyebab arus pendek berasal dari perangkat elektronik.

2. Rumah bersama stabilizer
Seandainya MCB kembali drop sementara kembali dinaikkan, cabut seluruh steker perangkat elektronik dari stopkontak dan kondisikan tiap-tiap saklar lampu dalam posisi OFF. Biarkan stabilizer senantiasa dalam situasi ON. Kemudian kembali naikkan switch MCB. Jadi, stabilizer harus menyala lebih-lebih dulu setelah switch MCB dinaikkan. Karena, terkecuali itu tidak sanggup dilakukan, ada kemungkinan berjalan rusaknya pada stabilizer.

Dan terkecuali benar berjalan rusaknya pada stabilizer, lumayan sampai step itu sanggup dipastikan jaringan kabel yang ada harus diperbaiki. Karena kemungkinan terbesar dari penyebab rusaknya pada stabilizer adalah pengaruh dari arus pendek yang berjalan terus menerus pada jaringan kabel. Diluar arus pendek terus menerus layaknya itu, stabilizer hanya sanggup tiba-tiba menjadi rusak akibat terkena pengaruh sambaran petir.

Seandainya stabilizer sanggup menyala tapi MCB kembali drop sementara perangkat elektronik yang ada terasa satu persatu dinyalakan, kita langsung sanggup mengidentifikasikan perangkat elektronik yang menjadi penyebab permasalahan munculnya arus pendek.

Tindakan apa yang harus dilakukan...???
Arus pendek dan stabilizer
Arus pendek yang ditimbulkan oleh perangkat elektronik, umumnya berbentuk ringan. Seperti permukaan perangkat yang “nyetrum” sementara tangan kita  menyentuhnya. Dan ini masih sanggup diatasi bersama mengakibatkan grounding skala kecil (menyambungkan kawat arde pada paku yang tertancap di dinding rumah). Seandainya arus pendek yang dihasilkan sampai taraf mengakibatkan MCB drop, kemungkinan rusaknya perangkat elektronik berikut udah lumayan parah.

Efek arus pendek yang lumayan besar, umumnya dihasilkan dari rusaknya pembungkus kabel atau kesalahan sambungan antar kabel pada jaringan kabel di rumah. Kondisi ini hanya sanggup diketahui bersama langkah menelusuri tiap-tiap jalur kabel yang terpasang di rumah. Hal itu berlaku sama baik bagi rumah bersama atau pun tanpa stabilizer.

Bedanya, pengaruh arus pendek dapat lebih mengarah lebih-lebih dulu pada stabilizer. Tanpa stabilizer, pengaruh arus pendek dapat mengarah secara acak pada tiap-tiap perangkat elektronik yang dalam situasi menyala. 

Senin, 02 April 2018

Membaca Kode Angka Pada Potensiometer

Sebelum menulis lebih jauh tentang bagaimana membaca kode angka pada potensiometer, sebaiknya bagi  Anda yang belum mengetahuinya sebaiknya, ketahui apa itu potensiometer terlebih dahulu. Apabila Anda sudah mengetahuinya meri kita melanjutkan tentang cara membaca kode angkanya.

Kode-kode pada potensiometer umumnya terdapat kombinasi huruf dan angka, contoh kodenya B100k, A100k. Apa sebenarnya dan bagaimana membacanya, inilah yang tengah kita pelajari bersama sekarang ini. 

Kita mulai dari kode letter/huruf :
  • Kode A : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe logaritmis
  • Kode B : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe linier
  • Kode C : kode ini untuk mewakili/meng-kodekan pots/potensiometer jenis/tipe reverse log
  • Kode K : kode ini simbol untuk simbol nilai resistansi potensiometer tersebut

Itulah peng-kodean letter/huruf pada potensiometer yang aku ketahui, di pasaran sparepart elektronik/ditoko-toko komponen elektronik di Indonesia dapat kita temukan/dapat dengan mudah kita dapatkan potensiometer dengan kode huruf A dan B, sedangkan untuk Tipe C saya rasa cukup sulit kita dapatkan di pasaran/ di toko-toko sparepart elektronik lokal, karena potensio ini sangat jarang juga digunakan.

Peng-kodean angka pada potensiometer:
Peng-kodean angka pada potensio sebenarnya untuk menyatakan berapa nilai resistansi pada potensiometer tersebut. Sepertinya Anda juga sudah tahu hal ini, namun tak ada salahnya saya tulis biar adik-adik kita yang belum mengerti dapat mengerti melalui Blog Elektonika ini. Untuk mempermudah saya menjelaskan saya akan mengambil contoh pada gambar dibawah ini;


Pada gambar potensiometer diatas terdapat tulisan kode B502, kode angkanya ialah 5k artinya sama dengan 5000 Ohm (Ω), 10.000 Ω dapat kita persingkat dengan menambah huruf KΩ, jadi 10KΩ. Namun penulisannya sering disingkat menjadi 10K.
Ok Sobat, saya rasa semua sudah faham Cara Mebaca Kode Angka Pada  Resistor Variable jenis Potensiometer ini, dan saya mohon maaf atas kekurangan serta cara penulisan saya, karena inilah batas kemampuan saya, terimakasih.

Mengenal Potensiometer, Resistor Variabel

Potensiometer atau akrabnya disebut Potensio atau potentiometer didalam bahasa inggris, sebetulnya tetap tergolong didalam keluarga Resitor. Potensiometer sering digunakan sebagai alat pengontrol arus listrik, pengontrol audio dan tetap banyak ulang lainya, contohnya mampu kami menyaksikan terhadap sebuah perangkat amplifier atau pengeras suara.

Pengertian atau Definisi Potensiometer
Potensioeter atau Potensio adalah Resistor yang membawa 3kaki bersama dengan penghubung atau kontak pada kaki-kaki didalamnya yang mampu diatur/setel ataupun adjust nilai resistansinya. Potensiometer merupakan komponen elektronika yang umumnya digunakan alat pengontrol atau pengendali perangkat elektronik, contohnya layaknya sebagai pengendali suara terhadap kronologis elektronika penguatsuara/amplifier. Didalam sebuah kronologis elektronika Potensio atau Potensiometer disimbolkan bersama dengan huruf VR.

Fungsi Potensiometer
  1. Pada kronologis ataupun perangkat elektronik Potensiometer umumnya berfungsi sebagai:
  2. Pengatur volume suara
  3. Pengatur suara bass
  4. Pengatur suara treble
  5. Pengatur contras terhadap tv lama
  6. Pengatur brigthness terhadap tv lama
  7. Pengatur tegangan terhadap kronologis DC Power supply
Itu merupakan umpama lebih dari satu besar pemanfaatan atau faedah Potensiometer terhadap rangkaian-rangkaian elektronika. Selain ke6 umpama diatas sebetulnya tetap banyak ulang contohnya sebagai pengatur terang/redup lampu pijar.

Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan prinsip kerjanya, Potensiometer dibagi jadi 2 yakni: Potensiometer linier dan Potensiometer logaritmik, tetapi terkecuali dilihat ujudnya potensiometer ada dua juga yaitu potensio pindah dan potensio putar. Dipasaran atau ditoko-toko elektronik banyak ragam ukuran resistansinya ada yang 5k, 10k, 20k, 50k, 100k dan lain-lain.